Bantu 50 juta Masyarakat Adat Mendapat Pendidikan
Beasiswa & Pendidikan

Bantu 50 juta Masyarakat Adat Mendapat Pendidikan

Berawal dari rimba, Butet Manurung menginisiasi Sokola Institute agar lebih banyak orang terlibat memperjuangkan pendidikan bagi 50 juta masyarakat adat

Rp 362.000

from target Rp 100.000.000
0%reached
-1975days ago

Dari sekedar hobi berpetualang untuk menantang diri, Butet Manurung menemukan satu momen yang menggugahnya untuk memberi lebih kepada masyarakat adat.

Pendakian di Trikora, Jayawijaya, membuat Butet berpikir ulang akan hobinya bertualang. Ia berkesempatan melihat proses negosiasi damai antara dua suku yang didampingi oleh seorang peneliti. Butet melihat sendiri bagaimana peneliti tersebut menjembatani dialog antar suku hingga mendamaikan dan membuat keduanya menyesali peperangan. Hal itu menggetarkan hati Butet untuk menjadi seorang antropolog yang sebenarnya.

Berbekal niat menjadi antropolog pendamping Orang Rimba, kelompok masyarakat adat yang tinggal di hutan Jambi, Butet tertantang untuk mengenalkan baca-tulis kepada mereka. Menurutnya, pendidikan bisa membantu Orang Rimba untuk menjaga hutan dan mempertahankan hak-hak istimewanya.

Namun, niat mulia tak selalu semulus kenyataannya.

Stigma di atas menjadi tantangan utama yang harus Butet hadapi saat itu. Orang Rimba banyak ditipu oleh orang luar. Terlalu banyak surat perjanjian jual-beli tanah yang terpaksa mereka cap jempol sebab mereka mengira itu sebuah surat penghargaan. Mereka pun lantas melarang anak-anaknya untuk diajar oleh Butet. Di mata mereka, baca tulis akan mengubah anaknya menjadi jahat seperti orang luar dan meninggalkan kampung atau bahkan, berusaha mengubah hutan menjadi kota. Bahkan mereka menyebut pena sebagai setan bermata runcing karena menurut mereka, orang yang menguasai baca-tulis akan menjadi jahat.

Kemudian, muncul sosok Gentar. Seorang anak rimba yang ‘ngotot’ ingin diajari oleh Butet. Alasannya sungguh menggugah:

Kesadaran Gentar itu pun diamini oleh sekumpulan anak lainnya. Mereka lantas mendatangi Butet; meminta diajari olehnya. Mereka rela belajar sembunyi-sembunyi, walaupun cemas akan ketahuan oleh orangtua masing-masing.

Dan yang dicemaskan pun terjadi: Gentar ketahuan oleh ibunya. Takut sang anak akan pergi menjadi orang kota, Ibu Gentar mengancam akan bunuh diri dengan meminum racun jika Gentar tetap bersekolah. Di sisi lain, Gentar lebih memilih mati daripada ia harus berhenti. Dalam situasi pelik tersebut, anak-anak menyarankan Butet untuk mengucap sumpah adat agar Ibu Gentar percaya padanya.

Butet pun lantas berjanji, bahwa ia tidak akan menjadikan Gentar orang kota, memang tidak ada niatnya begitu. Untuk membuktikan kesungguhannya, Butet mengucap sumpah Orang Rimba yakni jika ia melanggar janjinya maka “ke air dimakan buaya, ke hutan tertimpa pohon, ke darat dimakan harimau.” Tak hanya itu, ia pun menyelaraskan mekanisme sokola agar menyesuaikan dengan adat-istiadat setempat, seperti menggunakan bahasa ibu mereka dan menyesuaikan waktu belajar dengan rutinitas harian mereka.

Perjuangan Butet menghadapi berbagai kesulitan pun berbuah manis. Metode yang dikembangkan Sokola terbukti efektif tidak hanya untuk Orang Rimba, tetapi juga telah diterapkan di 14 lokasi Sokola lainnya di Indonesia.


LALU MENGAPA SOKOLA RIMBA BERUBAH MENJADI SOKOLA INSTITUTE?

Sederhana.

Butet ingin lebih banyak orang bisa menggunakan metode Sokola Rimba dan menemukan sosok Gentar lainnya di seluruh pelosok Indonesia.

Banyak dari kita tak menyadari betapa pentingnya peran pendidikan bagi masyarakat adat untuk melindungi hutan kita. Inisiatif Butet ini pun mendorong Wardah Inspiring Movement, sebuah gerakan kebaikan inisiatif Wardah, untuk mendukung penuh gerakan ini dan mengajak kita semua ambil peran dalam membantu misi mulia Butet mengembangkan pendidikan bagi masyarakat adat.

  • Rp 150.000 Test User 1
    01/07/2019
  • Rp 100.000 Rifky Syaripudin
    03/03/2019
  • Rp 100.000 Rifky Syaripudin
    03/03/2019
  • Rp 12.000 Rifky Syaripudin
    03/03/2019

Frequently Asked Questions

Looks like there aren't any frequently asked questions yet. Ask the author directly.

There hasn't been an updates until now

Only backers can post comment

No comments yet

Reward this Campaign

No reward on this campaign